Selasa, 30 Mei 2017

Public speaker muda USU

RAY VIVALDY, PUBLIC SPEAKER MUDA

Ray Vivaldy Panjaitan merupakan mahasiswa semester 2 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). Mahasiswa kelahiran Medan 24 Maret 1998 ini, sangat fasih dalam berbahasa inggris. Kemampuannya dalam berbahasa asing ini menghantarkannya memperoleh kejuaraan dalam debat bahasa inggris. Ray mulai belajar bahasa inggris sejak di bangku SD. Dimulai dari les private dan juga dia sering belajar sendiri dengan menggunakan buku di rumah. Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Ray berpikir untuk membentuk sebuah organisasi English Club di sekolahnya.  Setelah menghadapi banyak kendala untuk membentuk English Club tersebut, akhirnya kerja keras Ray membuahkan hasil dan ia berhasil sebagai pencetus English Club tersebut.
Selain aktif dalam berbahasa asing, Ray juga merupakan mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Salah satu organisasi yang digelutinya saat ini ialah organisasi USD (USU Society for Debate). Ray sering mengikuti debat bahasa inggris dan memperoleh kejuaraan dalam lomba debatnya tersebut. Beberapa lomba yang pernah di ikuti dan prestasi yang pernah diraih seorang Ray diantaranya, juara 1 USU English Debate Workshop/ English Debate Competition 2016, juara 1 English Speech Competition in Millenium ICT Center 2016, pernah mengikuti ALSA (Asian Law Student Association) di UNPAD 2016, juara 1 IEC (International Education Center) Debate Open In Novice Category 2017, dan 3rd The Best Speaker di SOVED (Sumatera Overland Varsity Debate) yang diadakan di Padang pada tanggal 27-30 April 2017.
“Ray jauh dari jangkauan pendiam, orangnya hiperaktif. Dan Ray sendiri untuk mahasiswa semester awal mempunyai kompeten yang bagus dan cukup membanggakan. Saya sendiri juga termotivasi darinya, pernah dia ngajak saya untuk jadi panitia di acara USU Open, acara lomba debat nasional yang mengundang berbagai universitas di Indonesia. Sejak diajak jadi panitia oleh Ray, saya jadi kepengen gitu bisa seperti dia bisa ikut debat bahasa inggris dan jadi orang yang berprestasi.” Kata Fattah teman dekat Ray.
“Belajar khusus sih gak terlalu dipatokkan, paling aku sering buka-buka note, file-file dan liat-liat video debat aku, dan belajar buka buku kuliah juga sebentar. Jadi gak terlalu dipatokkan malam itu harus belajarnya berapa jam gitu.” Jawab Ray saat ditanya tentang jam belajarnya di rumah. Ray membuat bangga orangtua dan teman-temannya dari prestasi yang diraihnya. Walau sudah bisa dibilang sangat fasih dalam berbahasa inggris, namun Ray juga tidak berhenti untuk terus belajar.
Ray bercita-cita ingin menjadi Duta Besar Prancis. Jadi selain mempelajari bahasa inggris, Ray juga sedang belajar bahasa Prancis dengan cara sederhana yakni sering melihat video di Youtube dan sering mendengarkan lagu-lagu prancis. Cita-cita tersebut termotivasi dari kegemarannya dengan budaya Prancis, suka dengan kota-kotanya dan juga bahasanya. Walau menurutnya belajar bahasa Prancis itu susah, tetapi jika ada kemauan untuk belajar tentu saja pasti bisa. Kemampuan Ray berkarya dengan bahasa di usianya yang masih muda, dapat memotivasi kita semua untuk bisa aktif seperti Ray. (ZieViz Publisher)