Minggu, 02 Juli 2017

Resume pengelolaan kelas


PENGELOLAAN KELAS

MENGAPA KELAS PERLU DIKELOLA SECARA EFEKTIF
     Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid, sedangkan pandangan yang terbaru berfokus pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri. Tren baru dalam manajemen kelas lebih menekankan pada pembimbingan murid untuk menjadi lebih mau berdisiplin diri dan tidak terlalu menekankan pada kontrol eksternal atas diri murid. Dalam tren manajemen kelas yang sekarang guru dianggap sebagai pemandu, koordinator, fasilitator. Model manajemen kelas yang baru bukan mengarah pada mode permisif, penekanan pada perhatian dan regulasi diri murid bukan berarti guru tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kelas.
     Doyle mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas kelas dan potensi problem, yaitu:

Kelas adalah multidimensionalAktivitas terjadi secara simultanKejadian yang terjadi secara cepatKejadian yang sering sekali tidak dapat di dugaKurangnya privasiSejarah kelas     Strategi yang baik untuk memulai kegiatan belajar mengajar adalah:

Membangun ekpektasi untuk perilaku dan menghilangkan ketidakpastianmemastikan murid merasakan pengalaman kesuksesanSelalu siap dan dapat di jangkauSelalu bertugas

     Tujuan manajemen kelas yang efektif yaitu membantu murid menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak di orientasikan pada tujuan (menjaga aktivitas tetap lancar, meminimalkan waktu transisi, dan mengajak murid untuk bertanggung jawab), dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

MENDESAIN LINGKUNGAN FISIK KELAS

Prinsip Penataan KelasKurangi kepadadatan di tempat lalu lalangPastikan bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua muridMateri pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diaksesPastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.

      2. Gaya Penataan

Gaya Auditorium merupakan gaya susunan kelas untuk semua murid duduk menghadap guru.Gaya Tatatp Muka (face to face) merupakan gaya susuan kelas yang muridnya saling menghadap.Gaya Off-Set adalah gaya susunan kelas yang sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk di bangku, tapi tidak duduk berhadapan langsung satu sama lain.Gaya Seminar merupakan gaya susunan kelas yang sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran, persegi, atau bentuk U.Gaya Klaster ( cluster) adalah gaya susunan kelas yang sejumlah muridnya (biasanya empat sampai delapan anak) bekerja dalam kelompok kecil.

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG POSITIF UNTUK PEMBELAJARAN

      Menggunakan gaya manajemen kelas yang otoritatif, bukan gaya otoriter atau permisif. Guru yang otoritatif akan melibatkan murid murid dalam bekerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Guru yang otoritatif akan menjelaskan aturan dan regulasi, menentukan standar dengan masukan dari murid.

      Gaya manajemen kelas otoritatif adalah melakukan percakapan dengan murid, memerhatikan murid dan membatasi perilaku murid jika dibutuhkan. Pengajaran yang otoritatif berhubungan dengan perilaku murid yang kompoten. 

      Gaya manajemen kelas otoritarian adalah gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya adalah menjaga ketertiban kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran. Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol muridnya dan tidak banyak melakukan percakapan dengan mereka. Gaya seperti ini akan menyebabkan murid yang cenderung pasif.

      Gaya manajemen kelas pesimis merupakan meberi banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka. Murid di kelas pesimis ini cendenrung unya keahlian akdemik yang tidak memadai dan kontrol diri yang rendah.

      Karya Kounin mengungkapkan karakteristik lain yang berhubungan dengan manjemen kelas yang efektif, yaitu:

WithitnessMengatasi situasi yang tumpang tindihMenjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaranMelibatkan murid dalam berbagai ktivitas yang menantang

Membedakan Aturan dan Prosedur

Masuk akal dan perluJelas dan dapat di pahamiKonsisten dengan tujuan instruksional dan pembelajaranKompatibel dengan aturan sekolah

      Agar nurid mau bekerja sama maka diperlukan:

Pengembangan hubungan positif dengan muridMengajak murid berbagi dan mengemban tanggung jawab (melibatkan murid untuk perencanaan dan implementasi inisiatif sekolah dan kelas, mendorong murd untuk menilai perilaku diri mereka sendiri, jangan menerima alasan-alasan, dan bersabar sampai strategi pemberian tanggung jawab ini bisa bekerja)Memberi imbalan pada perilaku yang tepat.

MENJADI KOMUNIKATOR YANG BAIK

      Jadilah pendengar aktif. Mendengar aktif adalah ketika seseorang memberi perhatian penuh pada pembicara, fokus pada isi intelektual dan emosional dari pesan. Beberapa strategi mendengarkan aktif antara lain:

Memberi perhatian pada orang yang berbicara, seperti mempertahankan kontak mataParafrasaMensitesiskan tem dan pola Memberi tanggapan secara kompeten

0 komentar:

Posting Komentar